SETETES HIKMAH



-------------######--------------


Sedang mencoba belajar menelaah jadi mohon koreksi antunna, tentang bagaimana salafiyyin memberi bimbingan dalam menangani anak remaja di era sekarang, anak seorang ahlus sunnah. Yang sudah pernah bermasalah sejak di bangku pesantren.


Banin, Usianya 19 tahun.
Tapi kondisinya sekarang sudah terlampau sangat berani menentang ibunya.


Bukan hanya secara Kata-kata namun sudah sampai kepada kepada kekerasan fisik, seperti menendang saat ibunya tiduran atau membungkan mulut sang ibu saat menasehatinya untuk tidak sering keluar malam bahkan smpai menjelang shubuh. Yang akibatnya, jamaah jadi keteteran.


Sedang Mencari solusi selain meminta sang ayah untuk pulang ke rumah. Karena ayahnya sudah terikat kontrak, yang jika terpaksa pulang diminta ganti rugi yang lumayan besar. Belum ada pengganti pekerjaan lain di indonesia.


Sudah berusaha dinasehati nenek dan pihak keluarga yang lain tapi jawabannya hanya mengiyakan saja, Sedangkan faktanya berbeda. Seolah nasehat berlalu begitu saja.


Sang ibu yg wanita dan lemah sering kalahnya dengan anak ini. Dia merasa kuat secara fisik. Sedikitpun tidak pernah merasa punya salah dan dosa. Apalagi terbesit untuk meminta maaf.


Anak inipun kabarnya sudah terfitnah syahwat (pacaran) dan bermain facebook. Karena belum disibukkan waktu luangnya, acap kali sering keluar rumah semau dia dengan berbagai alasan seperti; mencari pekerjaan, nonton bola, dan sebagainya tanpa mau berusaha fokus memanfaatkan waktu untuk menggali skill dan maksimal dalam berbakti. Keinginan merantau semakin menggebu-gebu terutama jika setiap konflik dengan ibunya seperti masalah uang saku, motor, pulsa dll..


Ayahnya sudah pernah mau menyita fasilitas komunikasi, akses internet dan sebagainya dari si anak. Tapi yang ada semakin meruncing konflik ayah dan anaknya. Sehingga Semakin membuat ibu ini berlipat sedihnya.


Sang ibu saat ini sudah sangat kewalahan, bahkan bisa dikhawatirkan drop berat jiwanya karena putus asa. Ibu sudah berusaha bersabar dan mendoakan tapi sepertinya keadaan tidak semakin lebih baik. Seringkali jiwanya tertekan karena beban pikiran/perasan bahkan menangis. Allohumustaan


---------------######--------------


➖➖➖🔘➖➖➖


*(NASEHAT PRIBADI)**


Pertama,


Mari kita mulai berusaha mendahulukan sebuah amanah. Apalagi amanah tersebut datangnya dari Alloh ta'ala. 
Bukankah anak adalah harta paling berharga yang kita miliki?
Jika keduanya sama- sama wajib, manakah yg paling mendesak untuk ditangani secara langsung oleh tangan kita. Karena hakikatnya orang lain sekalipun takkan mampu membantu banyak dengan maksimal apa yg diluar jangkauannya.


Yakinlah bahwasannya Alloh tidak akan menyia-nyiakan hambaNya yg juga berusaha untuk tidak menyia-nyiakan amanah yang diberikanNya pada kita.


Kedua,


Terus berusaha untuk segera memperbaiki kualitas hubungan kita dengan Alloh. Karena Alloh maha mengetahui kadar kemampuan para hambaNya dan tidak akan menguji diluar kemampuannya sekalipun masuk kategori ujian yang berat. 
Tidak ada manusia yang bisa menolong, hanya Allah yang Maha Kuasa yg mampu menolong.


Yakin bahwa pertolonganNya akan datang jika kita terus mengadu kepadaNya, memohon jalan keluar dan  bergegas untuk bertaubat nasuha kepada Alloh.


Kita menangis dan meminta tolong hanya kpd Allah dengan memperbaiki ibadah kita kepada Allah, banyak istighfar dan taubat kepada Allah dari segala dosa, shalat tahajud setiap malam, mengangkat tangan mintakan hidayah untuk anak kita, karena doa ibu mustajab untuk anak-anaknya. 
Memperbanyak puasa sunnah karena doa orang yang berpuasa, makbul. Kemudian hendaknya bersabar menunggu doanya dikabulkan. Insyaa Allahu ta'ala.


ربّ اجعلنى مقيم الصّلاة و من ذرّيتى ربّنا وتقبل دعاء


ربّ هبلى من الصّالحين


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ


اعيذك بكلمة الله التآمة من كل الشيطان و هامّة ومن كل عين لآمّة


Ketiga,


Dengan kita meningkatkan ilmu dan meminta bimbingan kpd orang yang berilmu insyaAlloh akan mendapat banyak pencerahan.


✅ Mari berikan teladan jika kita adalah orangtua yg bersemangat mengkaji ilmu. Sehingga insyaAlloh anak akan pula mencontoh kita. Dan darinya diharapkan membaik pula akhlaknya. Kitapun akan dijauhkan dari sikap mudah dalam menyalahkan salah satu pihak tanpa adanya sikap objektif dan instropeksi untuk menggali masalah dari keterangan kedua belah pihak.


📌Keempat, 
Bersegera untuk memegang tangan anak kita yang sedang galau, memeluknya, mendekat padanya secara fisik dan jangan pula pernah membencinya, jangan terus mengadili anak, tapi maafkan dia dan berusaha menjadi orang tua yang mudah lebih dahulu meminta maaf kepada anak sekalipun kesalahan mutlak dari sang anak. 
Seperti, maaf tadi ummi membentakmu terlalu keras.
"MAAFKAN UMMI NAK" yang  terus menyalahkanmu dan jarang menghargaimu yang sebenarnya ingin berusaha membantu kami". 


❗Disini poin utama yg ingin ditekankan, agar anak tidak semakin sombong dan diapun mulai belajar untuk mengatakan MAAF seperti umminya.


🌾Biidznillah, jangan pernah sedikitpun terbesit dari diri kita untuk merasa putus asa mencairkan hatinya yang keras, jangan merasa bahwa usaha kita nanti akan sia-sia ketika baru mau memulai ataupun sudah sudah kita mulai untuk menjinakkan anak kita.


💬Terus ajak ngobrol akrab dan rileks dengan anak. Setiap hari jika ada peluang dan kesempatan, manfaatkan. Terus bersikap lunak, lembut dan penuh kasih sayang kepada anak kita. Tanyakan juga apa yg menjadi keinginannya sekarang❓tulus dan terbuka.


📌Kelima. 
Sebuah kewajaran, bila suatu saat anak yang tidak terbimbing dan kurang kontrol melakukan sebuah pelampiasan yang intinya "ingin juga merasakan enaknya jadi anak gaul layaknya orang awam yang sudah kepalang basah dicap nakal oleh orang tua sendiri, bukankah aku sudah pernah di pesantren belajar agama yang  membosankan? Toh orangtua sudah sangat membenciku". 


⛔Inilah yg dinamakan judge atau Cap buruk yang anak tahu itu keluar dari Kata-kata kita tanpa pernah sekalipun si anak mendengar kita secara langsung maupun Kata-kata mendoakan kebaikan untuknya dg tulus sepenuh hati. 
Bukankah ini sebenarnya yang membuatnya akan semakin bertambah parah keadaannya❓


📌Keenam. 
Lalu, Mari kita renungi apa yang sekiranya membuat anak itu hanya terlihat baik saat didepan kita orangtuanya namun ternyata justru berani berbuat keburukan dibelakang tanpa sepengetahuan kita.
Renungi pula apa yg membuat kita sebagai ibu diremehkan oleh anak dan diacuhkan nasehat kita yang tulus dari hati❓❗
Artinya, tarbiyah yg kita lakukan belum tertanam dalam jiwa si anak sehingga belum membuahkan hasil yang maksimal.


📌Ketujuh
Terkadang anak mencari pelampiasan lain karena kurangnya belaian kita sebagai ibunya. Sebab bisa jadi seorang anak lelaki sekalipun sudah dewasa masih merindukan sosok ibu yang penuh perhatian yang nyaman diajak curhat.  Sangat menyedihkan bilamana yang terjadi malah sebaliknya. 
Bagaimana anak akan terbuka dengan kita jika kita masih saja menutup diri. Sikap Merasa berkuasanya anak di rumah, juga bisa jadi kita juga yang ia jadikan teladan selama ini. Nastaghfirullohal 'adziim..Allohu a'lam


📌Kedelapan, Usaha anak sekecil apapun yang ternyata juga jarang kita hargai. Memang, Tidak ada orang tua manapun yg menuntut anaknya untuk segera bekerja membantu orangtua apalagi masih diusia belajar, namun inilah cara pandang anak yg patut dihargai. Cita-cita dan keinginan seorang anak untuk lebih mandiri walau pikirannya yang tak kunjung dewasa menurut kita. 


☝🏼Bukan untuk semakin dijatuhkan, karena sebenarnya dia sudah jatuh harga dirinya. Jatuh mentalnya, seolah skillnya selama inipun tidak bernilai dimata kita. 


☝🏼Sekali lagi, Teladan dari kita yang masih belum optimal sehingga yang ada setiap hari hanya berupa sampah emosi.
Wal 'iyaadzubillah.


📌Kesembilan. 
Jangan lupa, Terus kita berusaha memperbaiki komunikasi dua arah: 🔄Suami-istri


🔄anak-orangtua dan sebaliknya.


👉🏼Jika masih terdapat kesalahfahaman diantara keduanya berarti memang hubungan komunikasi belum terjalin dengan baik. 
Jangan sampai kita sudah merasa puas dan cukup dalam mendidik anak-anak kita, yang mereka juga merupakan buah dari tarbiyah kita selama ini jika kenyataannya masih juga kecolongan. 
Qaddarallahu wamaasyaa'a fa'al.


📌Terakhir, Jika memungkinkan bisa dibuat perjanjian beserta saksi - saksi, tanda tanga
n dikertas, jika anak melanggar, hukumannya apa Yang saling disepakati. 
Dihajr dan dihukum fisik tanpa melukai jika memang dibutuhkan. 


📱Termasuk berani tegas suatu saat untuk sita semua sarana komunikasi, akses internet, dll yg bisa  membuat dia kembali berulah. Disitu sumbernya. Walaupun sebuah keniscayaan yang tak terelakkan di era sekarang. 
Bukan tidak mungkin jika anak mencari pelampiasan ke warung internet atau game play station. Pergaulan dunia maya juga dunia nyata yang tidak terbendung. Ini karena anak belum bisa memanfaaatkan untuk kebaikan tapi justru menambah dosa. Sehingga bimbingan orangtualah yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam membentuk pergaulan dan karakter seorang anak kedepannya


Semoga Dimudahkan 
                 بارك الله فيكم 🍒


📆LIMO, ١٩ صفر ١٤٣٧ ه
🕒pukul 10.00 WIB
✏catatan ummi 'Abdillaah ash Shuluwy 
 


➖➖➖🔘➖➖➖
*Diadopsi dari sebuah kisah nyata yang semoga segera berakhir..


Allohu yahfadzuna wayu'iinuna
**Jazaahumullohu Khoyron atas bimbingan asaatidzah wal ustaadzaat kepada kami walau hanya melalui media yang serba terbatas ini.


🌴Cukup mengingatkan penulis kepada kedua orangtuanya.
Mohon maafkan nanda yaa Abawaiyya💦


اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا. آمين


Comments

Popular Posts