CINTA DALAM RAMADHAN

 

(Memoar of -CDR- Gridzeft Generation)

oleh. BintuZen


Aku jatuh cinta!

Aku merindukanmu, 

Kapan aku bisa kembali berdiri disana?

Duduk di hadapan mereka,

Menulis di papan dan menerangkan bacaan

Oh, andai masa itu bisa kuulang lagi

Tentu aku takkan pergi jauh darimu

Semua kenang tentangmu masih basah

Tujuh tahun silam bukanlah waktu yang lama

Rasanya aku ingin pergi ke kelas, lagi

Menyapa dan bertanya kabar mereka 

Aku sungguh jatuh cinta

Akan semua cerita tentangmu


-CDR 2011/2012-


•••


"Permisi, Assalamualaikum bu. Kami murid dari MAPK MAN 1 SOLO ingin mengajukan proposal terkait kegiatan tahunan kami pada bulan Ramadhan mendatang. Jika berkenan kepada siapa kami bertemu ya?", tanyaku sangat berantusias ke bagian informasi untuk memulai pencarian dana demi menyambut Ramadhan.


Aku datang dengan seorang partner dari divisi pendanaan CDR, beberapa waktu kemudian saat kami akan menduduki ruang tunggu. Kamipun dipanggil ke ruangan kantor yang sangat besar dan luas. Secara gamblang dan jelas, kubeberkan maksud dan tujuan proposal yang kami ajukan hari itu.


"Jadi, Tujuan umum dalam agenda Camping Dakwah Ramadhan (CDR) adalah memberikan semangat dan motivasi kepada -kami- siswa siswi MAPK MAN 1 Surakarta untuk berdakwah dan mensyi’arkan ajaran Agama Islam terutama pada bulan suci Ramadhan bersama masyarakat, demi mewujudkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan memperoleh ridhoNya."


"Adapun tujuan khusus dalam agenda Camping Dakwah Ramadhan (CDR) adalah munculnya sosialisasi antar siswa siswi MAPK MAN 1 Surakarta dengan masyarakat, diharapkan menjadi wadah pembentuk generasi Islam yang bermanfaat bagi bangsa dan negara dengan menghidupkan syi’ar ajaran Agama Islam secara lebih luas lagi terutama di daerah pelosok yang jarang dijangkau oleh teknologi maupun keilmuan dan pengetahuan beragama", lanjutku sembari menerangkan gambaran umum kebutuhan dana serta alokasi kegiatan yang akan kami laksanakan selama bulan Ramadhan mendatang.


Penantian kamipun akhirnya berbuah manis. Setelah pertemuan beberapa hari yang lalu, akupun dihubungi oleh bagian informasi untuk segera datang ke kantor dan menerima donasi demi kelancaran kegiatan CDR nanti. Alhamdulillah, ucapku penuh syukur.


•••


Semarak Ramadhan, Semarak Keberkahan

Camping Dakwah Ramadhan (CDR) sebagai salah satu kegiatan rutin setiap Ramadhan yang diselenggarakan oleh OPPK MAPK MAN 1 Surakarta, merupakan sarana berlatih siswa-siswi MAPK MAN 1 Surakarta dalam berdakwah dan membaur dalam lingkup masyarakat. Adapun kegiatan yang akan kita laksanakan dalam hal agama seperti: Kultum ba’da tarawih, Mengajar TPA, Pesantren Kilat, Tarawih Keliling dan Tadarus. Selain itu, Camping Dakwah Ramadhan (CDR) juga bergerak dalam hal keremajaan, sosial masyarakat, dan juga pendidikan. 


Dalam satu angkatanku saja, sudah terbagi beberapa kelompok dan tim yang masing-masing tersemat nama salah satu pahlawan di masa Nabi sebagai penanda lokasi setiap pondok yang kita tempati. Lokasinya di pelosok Sragen dan Boyolali, saling berjauhan antara putra maupun putri. Dengan berbekal sepeda motor, mini bus dan truk besar untuk mengangkut rombongan, berangkatlah kami dengan penuh semangat.


•••


Ramadhan 2012, pekan ke-2

Dua agenda rutin yang paling kunantikan sesampainya disana adalah mengajar anak-anak TPA pada sore hari menjelang waktu berbuka dan mengajar murid-murid Sekolah Dasar selama kurang lebih dua Minggu pada kegiatan Pesantren Kilat setiap pagi. Aku sangat menikmatinya!


Sejujurnya, aku bahkan telah jatuh hati dengan rutinitas tersebut. Pertama kalinya dalam hidupku berbaur dengan banyak sekali adik-adik yang beraneka macam wataknya. Ini kali pertama bagiku untuk terjun dan duduk di meja guru yang sejak dulu telah lama kuidam-idamkan. Menikmati asyiknya menerangkan salah satu mata pelajaran kepada wajah-wajah polos penuh keceriaan itu adalah hal yang paling membahagiakan dan sangat kudambakan. 


Lihatlah! Diantara sekian banyak temanku yang juga mengajari mereka, aku sudah menjadi salah satu sosok idola yang mereka tunggu setiap hari. Aku sangat bangga bisa berbagi banyak hal pada mereka. Walau mungkin sekedar berceloteh saja tentang kisah perjuangan para Nabi, mencontohkan tata cara beribadah, atau hanya bermain kuis dan tebak-tebakan tentang agama. 


Entah kapan lagi aku bisa menghabiskan banyak waktuku bersama mereka jika bukan pagi ini? Kebersamaan kami tentu takkan berlangsung lama bukan? Bayang-bayang perpisahan dengan mereka mendadak menyeruak menghantuiku. Aku sungguh tak menginginkan berpisah dari mereka adik-adik manisku. Aku berharap waktu tak berdetak terlalu cepat. Semoga saja aku masih diberikan waktu menemani kalian belajar disini, di kelas yang takkan kulupakan seumur hiduku kelak. Kelas dan sekolah yang penuh dengan sejarah tentang kita, cerita tentang caraku berdiri disana, berbicara banyak hal tentang ajaibnya ciptaan Tuhan.


Tapi memang seharusnya harapanku itu hanya melayang terbang, harapan perpisahan yang semakin dijauhi akan justru mendekat dengan sangat cepat. Terbang jauh bersama merpati yang kadang hinggap diantara pepohonan area depan pondok warga yang kupinjam itu. Aku mewakili tim Sumayyah binti Khabbath, sebutan untuk salah satu kelompokku. Sangat menyambut kebaikan para warga penduduk disana. Barangkali kami sangat merepotkan. Dan setelah agenda terakhir -Festifal Kreasi Anak Muslim dan Bazzar Warga- usai, maka berakhir pulalah kegiatanku bersama -mereka- adik-adik manisku. Tangis haru membanjiri wajah, bibirku kelu mengucap selamat tinggal. Teruslah gapai mimpi kalian, dik! Teriakku dari kejauhan usai berfoto ria.


•••


Sungguh betapa banyak kutemukan pengalaman maupun hikmah tentang bagaimana etika hidup bermasyarakat, itu saja mampu menggetarkan jiwa kalbuku. Lalu bagaimana dengan nilai dan norma kehidupan yang mereka ajarkan? Tentu menjadi catatan berharga untuk pribadiku, nantinya kujadikan sebagai gambaran kelak seberapa nyatanya kehidupan masa depan yang pasti akan menghampiri. Menjadi Ramadhan paling berbeda dari biasanya, karena disana aku menemukan hal paling menakjubkan sepanjang sejarah. Seperti mengotori kanvas putih itu, melukiskan rasa plong dan meluapkan gambaran tentang riangnya hati terdalamku saat berdiri di depan sana. Aku mendikte dan tertawa bersama mereka. Betapa aku ternyata masih sangat mencintainya sampai detik ini. 


Maka kini, kupetik harapan ala kadarnya,

bersama keyakinan penuh untuk terus menggantung doa diatas langit ketujuh. 

Agar senantiasa tetap ada restu untukku kembali kesana, 

bersama kedua papan legendaris partner tercinta. Terus mengulang seluruh memori indah bersamamu dan mereka, lagi dan lagi. Kaulah cintaku! Yang kutemukan dalam Ramadhan…

Dariku, sang perindu ^_^


Wonosalam, 21.05 WIB (11/06/2019)




-Biodata penulis-


Hai, salam kenal yaa!

BintuZen adalah nama pena dari penulis muda yang berasal dari Solo, Jawa tengah. Penulis kelahiran 20 Maret 1995 ini bernama asli Wafaa'uz Zakiyah. Ia juga punya hobi di dapur rumahnya, gemar menebar manfaat dan sangat menyukai menulis sebagai upaya untuk merekam jejak pengalaman hidupnya juga Terapy jiwa (self healing). Silahkan follow Instagram dan twitter @bintuzen95 ; email zakiyahelwafaa@gmail.com  ; telegram @bintuzen95 dengan nomor WhatsApp +62 813-2576-7380 untuk mengenal penulis lebih dalam.




Comments

Popular Posts