INGIN ANAK TUMBUH CERDAS? BAHAGIA! JANGAN MUDAH STRES, MOM!

INGIN ANAK TUMBUH CERDAS? BAHAGIA! JANGAN MUDAH STRES, MOM!

Oleh. BintuZen



Mungkin masih banyak diantara mommies yang berangan-angan untuk bisa seperti temannya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga karena punya banyak waktu untuk keluarga, tak sedikit pula disini mommies yang masih menginginkan bisa bekerja di luar rumah demi meningkatkan pendapatan keluarga atau sekedar menyalurkan hobinya di luar rumah.


Mom, stop membandingkan diri!


Temukan cara mommies dalam menemukan kebahagian versi diri sendiri. Tahukah moomies, jika kebahagiaan seorang ibu merupakan salah satu kunci untuk bisa melahirkan generasi yang sehat, cerdas dan mandiri lho.


Jangan lagi, mengira bahwa dengan memilih resign lantas menjadi ibu rumah tangga akan menjamin kebahagiaan versi mommies. Banyak pula mommies setelah terjun menikmati kehebohan 'hectic' ala ibu rumah tangga malah justru dilanda stres dan bosan. 


Ataupun sebaliknya, ketidakmampuan mommies dalam mengelola diri agar maksimal bekerja di rumah maupun di luar rumah malah mengakibatkan mommies menjadi ibu yang 'kurang bahagia' karena selalu berakhir pada rasa lelah juga amarah setiap harinya.


Jadi sebenarnya, bahagia itu apa Mom?


  1. Bahagia adalah Ikhlas mengabdikan diri.

Seorang ibu yang mencapai tingkatan ikhlas dalam menikmati perannya, tentu akan lebih bahagia. Apapun profesinya, mommies merasa itulah sebuah pengabdian yang panjang dan besar pahalanya disisi Yang Maha Esa. Pada akhirnya, sang anak akan merasakan tulus tidaknya sang ibu dari cara mommies menghadapi mereka ketika sedang mencari 'perhatian'.


  1. Bahagia adalah mampu mengendalikan emosi.

Ketika dilanda kelelahan atau badan yang sedang kurang sehat, mommies mampu mengendalikan segala gundah kesedihan juga amarah di hadapan keluarga sendiri itulah kebahagiaan. Ibu yang sulit menahan diri, terlibat stres ketika membesarkan buah hatinya akan berdampak besar pada kecerdasan maupun psikologisnya di masa mendatang. Simak selengkapnya pada tulisan paling bawah ya, Mom.


  1. Bahagia menyertai tumbuh kembang anak.

Sekalipun masih disibukkan dengan kegiatan di luar rumah, pastinya jangan pernah bisa menghalangi peran mommies untuk tetap mrndampingi buah hati di masa-masa emasnya. Ibu rumah tangga sekalipun, tak menjamin sang anak akan ikut merasa bahagia karena ibunya yang 'sibuk' dalam dunianya sendiri lho, Mom.


  1. Bahagia tanpa jenuh dengan karya.

Menjalani hari dengan semangat baru untuk berkarya dan profuktif adalah cara seorang ibu tetap bahagia. Mommies harus bisa menemukan hobi yang sekiranya bisa menghasilkan karya atau setidaknya bisa dikenang dan diwariskan pada keluarga sehingga manfaatnya akan terasa oleh banyak orang di sekitar mommies. Disanalah puncak sebuah kebahagiaan ibu bisa dirasakan.


  1. Bahagia itu sederhana, punya family time rutin.

Seperti yang pernah penulis paparkan kemarin, me time rutin dan sederhana versi mamaknya Dul boleh dibaca lagi. Dan ini jangan dianggap remeh, temukan kebahagiaan yang simple dan mudah dalam kebersamaan dengan keluarga walau sekedar merefresh diri ya mom. Asalkan rutin, dampaknya bisa dirasakan dan menunjang kebahagiaan diri sendiri, Mom.


Mom, harus bahagia! jangan mudah stres. 



Tahukah mommies, bila seorang ibu terlalu mudah dilanda stres akan berdampak buruk bagi diri dan keluarga. Sah saja jika kadang-kadang mommies merasa penat dan sakit kepala. Seperti yang penulis paparkan diatas, mommies harus bisa mendalikan dan membawa diri agar senantiasa sehat secara fisik maupun psikis (mental).


Bila hal itu tak mampu mommies kelola dengan baik, diri sendiri akan cenderung mudah menyalahkan orang lain. Dalam hal ini boleh jadi menyasar ke suami, atau kadang anak-anak mommies yang sedang berada di tahap tumbuh dan kembang. Mengapa secara fokus penulis menjurus pada kecerdasan dan psikologi saja? 


Karena pastinya, dampak yang ditimbulkan bisa saja bercabang pada kesehatan maupun karakter anak. Baiklah, semuanya saling berhubungan. Ibu yang mudah stres, kurang bahagia akan melahirkan anak yang juga kurang bahagia secara kejiwaan dan hatinya. 


Ia tumbuh menjadi anak yang emosional juga rapuh mentalnya, sedangkan dari sisi kecerdasan walaupun pada dasarnya ia merupakan anak yang cerdas dan suka belajar si anak akan kesulitan menempatkan diri secara baik dalam lingkup sosialnya. 


Apa dampak dari anak cerdas, tapi tidak bahagia? 


  1. Tumbuh menjadi pribadi yang pemarah.

Tempramental, pemaksa keinginan dan mudah menyalahkan orang lain. Ketidakmampuannya mengelola diri cenderung menurun dari ibu yang tidak bahagia. Mommies harus waspada.


  1. Tumbuh menjadi pribadi yang pemurung.

Minder, malu, juga cengeng adalah karakter anak yang diakibatkan dari perasaan kurang bahagianya di masa kecil. Anak yang memiliki masa kecil kurang bahagia, akan menjadikannya pribadi yang pemalas dan melampiaskan ketidakpuasannya bermain saat beranjak remaja.


  1. Tumbuh terlambat dibandingkan seusianya.

Stunting, kerdil atau berbagai masalah kesehatan ikut pula menjadi akibat yang ditimbulkan dari ketidakbahagiaan sang ibu. Sebaiknya sebelum mommies membawa buah hati ke dokter, koreksi diri lebih dahulu, mom. Sudahkah kita menjadi ibu yang bahagia?


  1. Tumbuh terhambat kecepatan berpikirnya.

Menghambatnya kecepatan dan ketangkasan berpikir anak juga merupakan dampak negativ yang tidak bisa disepelekan. Biasanya ini akan terlihat ketika si anak sudah bergaul dengan sebayanya, moms. Sering-seringlah mommies memberikan stimulasi, sebelum menandakan gejala yang lebih besar.


  1. Tumbuh secara fisik, namun kecerdasannya tidak berkembang seimbang.

Pernah melihat seorang anak dengan IQ yang tinggi sehingga mampu berbicara dan menghafal dengan sangat baik? bersyukurlah jika anak mommies mampu melewatinya. Jika belum, jangan patah arang. Asah kecerdasan anak dengan berbagai latihan sederhana. Tetap kuatkan mentalnya, bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki pembawaannya masing-masing.



Yang paling penting dari kesemua poin diatas, kuncinya adalah pribadi mommies sendiri. Apakah setelah akhirnya mommies menyadari, kemudian bersegera bangkit lalu memperbaiki diri? Ataukah kebiasaan mudah terjatuh dalam stres berkepanjangan, dan perasaan lain akibat ketidakbahagiaan yang dirasakan malah semakin dipupuk? Cari tahu penyebab utamanya ya, Moms! Hal ini penting menjadi warning, bilamana buah hati mommies menunjukkan gejala seperti yang penulis sebutkan diatas. Selamat berbahagia, Moms.


Always be happy Mom every day!

(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing ‘Perempuan Menulis Bahagia’)

Comments

Popular Posts