NEW MOM, NEW EXPERIENCE

by Kafay Mimauza 

Before talk much about it, may i to tell you a big goal that motivated me to do this. Not just because of task that i had to to. Hehe 

Jadi, jangan bosan-bosan kalau kedepannya bakalan sering baca tulisanku ya guys! 

I will say so thankfull to all of you, that make a special time for klik this link. Hatur nuhun. 

Doakan, kedepannya bisa istiqomah dan terus berbagi banyak hal with the originalitas that i have. Tolong dukungan dan supportnya untuk repost apabila dirasa bermanfaat ya guys, jangan lupa follow for more sharing. 😘

Kafay masih proses belajar untuk jadi a great mom of my kids. Inget banget di usia muda 18 tahun kala itu, udah Allah kasih amanah dan tanggung jawab besar to have a cute baby. 

Start from Abdulloh, Khodijah, and the little man Abdurrohman. Alhamdulillah, dibalik banyak keterbatasan yang ada. Ternyata, sesayang itu loh. Cinta kasihNya, menyirami barokah in our family yang bermula dari doa orang tua. Big hope that they get appreciate from us, delapan anaknya. 

To be a new mom, is the best experience that ever i had. With full of challenging we struggle so much, penuh cerita dan perjalanan yang serba singkat adaptasinya. 

Gimana enggak? Memutuskan punya anak dengan ilmu dan kemampuan yang apa adanya. That always crush each other, sering menyalahkan atau mengandalkan pasangan karena ego yang belum tuntas. 

Saling tunjuk, bahkan sering nanya kanan kiri how to handle a kids dengan jarak dekat almost a year which is masih mengAsihi. Gregetan gak? 

Di posisi yang serba bingung, so gratefull that we had a big support system at our big family. What for? Agar segala advice dan experience mereka bisa mencerahkan mindset kita as a new parents. 

Wabil syukur, tying to used iud sebagai ikhtiar kasih jarak setelah anak ketiga lahir. When we start to doing this long distance marriage, i do removed that KB. 

Bukan tanpa alasan, just clean our body aja. Still hope a new mirracle that may be Allah akan kasih another love lewat amanah lainnya. I hope will coming soon. 

Dari setitik cerita tadi, Kafay punya banyak perspektif yang luas terkait ini. Disaat yang sama, mungkin another woman still going to having a kids to complete their family. 

But again, kekokohan rumah tangga gak melulu dilihat dari ada tidaknya seorang anak. Mungkin benar, anak adalah perhiasan terbaik sebuah keluarga. Tapi jauh lebih penting adalah gimana kedua orangtuanya deal with the relationship dengan menciptakan keluarga yang penuh sakinah, mawaddah dan rahmah. 

Sehingga nantinya ketika hadir seorang Anak, akan tercipta lingkungan kondusif bagi pertumbuhan mereka. Jadi ibu muda gak salah kok, yang tepat adalah sebaiknya sebelum memutuskan menikah seorang pasangan wajib mentutaskan trauma yang seringkali mempengaruhi karakter aslinya. 

Emang gak semua anak punya trauma, tapi most of the problem at the marriage. Dominan oleh faktor x, sehingga ketika hadir anak justru jadi boomerang bagi keduanya sehingga terpaksa stay di toxic relationship. Naudzubillah ya.

Goal kita kedepannya cukup fokus to be a best wife or husband and also great parents if we had akids. Jangan lagi bawa bad attitude into the inside kalo perlu consult with a proffesional. 

Punya kesadaran penuh dengan komitmen besar untuk terus belajar jadi pribadi yang terbaik, semaksimal yang mampu kita lakukan ✊

Gak ada yang pernah salah kalo Allah minta kita belajar lebih dini, jadikan motivasi untuk terus bertumbuh dan berbagi pengalaman with all of you can do. 

Belum punya wadah, ciptakan sendiri karyamu. Bisa? 

#kelasbtr #Happysellinghappyending

Comments

Popular Posts